antara idealisme dan kebiasaan

Saya belum ngerasain jadi orang tua dan saya alhamdulilah belum pernah ngalami kekurangan dan kesulitan yang berarti dalam hidup saya. tapi apakah besok kalo jadi orang tua saya akan malakukan segala cara untuk mendapatkan uang demi keluarga saya. Menjadi penjilat, melakukan apapun untuk dapet duit sedikit apapun.
Dengan lingkungan hidup saya yang baru banyak hal yang saya lihat. Orang-orang melakukan kerjaan sampingan yang kadang memberatkan orang lain bahkan tidak ketahuan apakah itu halal atau haram. Tapi kadang saya lihat kejadian itu dari sudut pandang berbeds, mungkin itu halal. Semakin kesini semakin banyak hal yang tidak sesuai dengan pandangan saya. Mungkin karena saya masih muda, idealisme saya masih tinggi jadi banyak hal yang saya putuskan dengan saklek, sesuai prosedur, kalo tidak sesuai saya anggap salah. Tapi orang2 tua berkata ya jangan gitu, ya udah ngalah saja.
Berbagai hal yang tidak sesuai dengan pemikiran saya, hanya melihat tanpa melakukan hal-hal yang berarti yang dapat saya lakukan. Saya belum bisa menyebarkan kebaikan dilingkungan saya ini, semoga Allah memaafkan yang saya dapat dan tidak dapat lakukan.
Maaf kalo tulisan saya agak blibet, takut menyinggung pihak-pihak tertentu dan bingung menyampaikan.
Saya hanya ingin mengucapkan makasih yang sebesarnya sama Allah, karena saya dilahirkan dikeluarga, lingkungan yang baik, yang mengajarkan kebaikan dan selalu mengajarkan untuk bersyukur atas nikmat yang telah diberi Allah. Semoga saya dan keluarga serta terhindar dari perbuatan keji dan mungkar sekecil apapun.Jadikan kami selalu manusia yang bersyukur. Amin